Langsung ke konten utama

UNIQUE - Constraint

 Penjelasan dan Contoh penggunaan

Unique constraint pada database digunakan untuk memastikan bahwa nilai atau kombinasi nilai pada sebuah kolom atau beberapa kolom dalam sebuah tabel tidak boleh duplikat atau sama dengan nilai pada baris data lain. Dengan kata lain, constraint "UNIQUE" menentukan bahwa setiap nilai pada kolom tertentu dalam sebuah tabel harus unik dan tidak ada duplikat yang diterima.

Contoh penggunaan constraint "UNIQUE" pada kolom "email" di tabel "pengguna":

CREATE TABLE pengguna (
  id INT PRIMARY KEY,
  nama VARCHAR(50),
  email VARCHAR(50) UNIQUE,
  password VARCHAR(50)
);

Dalam contoh di atas, constraint "UNIQUE" diterapkan pada kolom "email" sehingga setiap baris data dalam tabel "pengguna" harus memiliki nilai yang unik pada kolom "email". Jika kita mencoba untuk memasukkan nilai yang sudah ada pada kolom "email", database akan menghasilkan error dan tidak akan memungkinkan untuk menyimpan data tersebut.

Keuntungan UNIQUE

Beberapa keuntungan dari penggunaan constraint "UNIQUE" pada database antara lain:
  • Memastikan keunikan data: Constraint "UNIQUE" membantu memastikan bahwa setiap baris data dalam tabel memiliki nilai yang unik pada kolom tertentu, sehingga menghindari duplikasi data yang tidak diinginkan.
  • Mencegah kesalahan input data: Constraint "UNIQUE" juga membantu mencegah terjadinya kesalahan dalam input data, seperti kesalahan penulisan atau input data ganda.
  • Meningkatkan efisiensi database: Dengan menetapkan constraint "UNIQUE" pada kolom tertentu dalam sebuah tabel, kita dapat mempercepat operasi pencarian dan filtering data, karena setiap nilai pada kolom tersebut pasti unik dan tidak ada duplikat yang perlu diabaikan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Boolean - Data Types SQL

 Penjelasan Tipe data boolean pada database adalah tipe data yang memungkinkan penyimpanan nilai kebenaran (true atau false) dalam sebuah tabel database. Penyimpanan nilai boolean dalam sebuah tabel database biasanya dilakukan untuk menyimpan informasi kebenaran dari sebuah kondisi atau status pada suatu data. Misalnya, pada tabel pengguna, kita bisa menambahkan kolom "status" dengan tipe data tinyint untuk menyimpan status aktif/non-aktif pengguna. Jika pengguna aktif, maka nilai statusnya adalah 1 (true), sedangkan jika non-aktif, maka nilai statusnya adalah 0 (false). Dalam bahasa SQL, nilai boolean sering digunakan untuk melakukan pengambilan data berdasarkan kondisi yang diberikan (query). Misalnya, kita bisa menuliskan query untuk menampilkan semua pengguna yang statusnya aktif, yaitu dengan menggunakan perintah SELECT * FROM pengguna WHERE status = 1. Contoh Penggunaan  Berikut adalah contoh penggunaan tipe data BOOLEAN pada SQL: CREATE TABLE students (   student_i...

Istilah - istilah dalam manage local disk di Linux

 Istilah - istilah dalam manage local disk Linux Halo temen-temen semua pada blog kali ini saya akan membahas mengenai istilah - istilah dalam manage local disk Linux. Nah disini ada 10 pembahasan dan perbedaan  istilah - istilah dalam manage local disk. Berikut penjelasannya : 1. LUN (Logical Unit Number) LUN adalah singkatan dari kata Logical Unit Number. Istilah Logical Unit Number apabila disingkat yaitu menjadi LUN. LUN sendiri adalah Nomor unit logis (LUN) adalah pengidentifikasi unik yang menunjuk perangkat hard disk individu atau perangkat yang dikelompokkan untuk alamat oleh protokol yang terkait dengan SCSI, iSCSI, Fibre Channel (FC) atau antarmuka serupa. LUN merupakan pusat pengelolaan array penyimpanan blok yang dibagikan melalui storage area network (SAN). LUN digunakan untuk mengidentifikasi subset data dalam disk sehingga perangkat komputasi yang menggunakannya dapat menjalankan operasi. Jenis-jenis LUN : Mirror LUN: LUN toleran-kesalahan dengan salinan identik...

DCL (Data Control Languange)

 DCL (Data Control Languange) Pengertian DCL Data Control Language (DCL) adalah salah satu dari kelompok perintah SQL yang digunakan untuk melakukan kontrol terhadap privilege atau hak akses khusus untuk berinteraksi dengan database. Hak akses khusus ini diperlukan sebagai prasyarat bagi setiap user database untuk melakukan berbagai aksi di database, seperti: membuat object, menghapus object, mengubah object, menampilkan hasil query, dan seterusnya. Sederhananya, setiap pengguna database hanya dapat melakukan aksi-aksi yang sudah diberikan oleh user dengan kontrol tertinggi di dalam database tersebut. Misalnya, pengguna A hanya diberikan akses untuk membuat dan menampilkan sesuatu di database. Maka, pengguna tersebut hanya dapat melakukan perintah tersebut saja, tidak bisa melakukan ubah data, hapus data, dan seterusnya. Hal ini menjadi penting untuk diketahui karena di dalam dunia kerja dengan banyak pengguna database, manajemen pembagian hak akses seperti ini sangat krusial dan b...