Langsung ke konten utama

OUTER JOIN


Hello, teman-teman! Selamat datang kembali di kelas pengolahan data. Kali ini, kita akan membahas tentang outer join, sebuah teknik penggabungan tabel yang sangat penting dalam pengolahan data. Dengan outer join, kita bisa menggabungkan data dari dua tabel, bahkan jika tidak ada kesesuaian di antara keduanya. Mari kita pelajari bersama-sama bagaimana teknik outer join ini bekerja dan bagaimana kita bisa menggunakannya dalam pengolahan data!

Penjelasan

Outer join adalah jenis operasi join di database yang menggabungkan dua tabel dan mengembalikan semua baris dari kedua tabel, termasuk baris yang tidak memiliki pasangan dalam tabel lain. Jika tidak ada pasangan dalam tabel lain, nilai NULL akan ditampilkan pada kolom yang sesuai.

Ada dua jenis outer join, yaitu LEFT OUTER JOIN dan RIGHT OUTER JOIN. Dalam LEFT OUTER JOIN, semua baris dari tabel kiri akan ditampilkan, bahkan jika tidak ada pasangan dalam tabel kanan. Sedangkan dalam RIGHT OUTER JOIN, semua baris dari tabel kanan akan ditampilkan, bahkan jika tidak ada pasangan dalam tabel kiri.

Dalam OUTER JOIN, data dari dua tabel yang saling berhubungan diambil dan dijadikan satu kesatuan, sehingga memudahkan dalam pengambilan dan analisis data. Dengan menggunakan OUTER JOIN, kita dapat mempertahankan semua data dari kedua tabel, termasuk data yang tidak memiliki pasangan dalam tabel lain.

Contoh

Contoh penggunaan OUTER JOIN adalah ketika kita ingin menampilkan semua produk yang tersedia beserta data pemasoknya, bahkan jika tidak ada pemasok yang memasok produk tersebut pada periode tertentu. Dalam hal ini, kita dapat menggunakan OUTER JOIN untuk mempertahankan semua data produk beserta data pemasok yang sesuai, bahkan jika tidak ada pasangan dalam tabel pemasok.

Berikut adalah contoh sintaksis untuk LEFT OUTER JOIN:


Dan berikut adalah contoh sintaksis untuk RIGHT OUTER JOIN:


Fungsi Outer Join

Fungsi utama dari OUTER JOIN di database adalah untuk menggabungkan data dari dua tabel dan mempertahankan semua baris data dari kedua tabel, termasuk baris yang tidak memiliki pasangan dalam tabel lain. Dalam hal ini, OUTER JOIN memungkinkan kita untuk melihat data secara lengkap dan tidak kehilangan informasi yang penting.

Dengan menggunakan OUTER JOIN, kita dapat mengetahui informasi lengkap dari kedua tabel yang dihubungkan, bahkan jika tidak ada data yang sesuai di tabel lain. Dalam beberapa kasus, OUTER JOIN sangat berguna untuk menganalisis data dan membuat laporan yang komprehensif.

Berikut adalah beberapa fungsi penting dari OUTER JOIN di database:
  • Menampilkan semua data: Dalam beberapa kasus, kita mungkin perlu melihat semua data dari kedua tabel yang dihubungkan, termasuk data yang tidak memiliki pasangan dalam tabel lain. Dalam hal ini, OUTER JOIN memungkinkan kita untuk menampilkan semua data tersebut.
  • Mempertahankan integritas data: Ketika kita menggunakan INNER JOIN untuk menggabungkan dua tabel, hanya baris data yang memiliki pasangan dalam kedua tabel yang akan ditampilkan. Namun, jika kita ingin mempertahankan semua data dari kedua tabel dan memastikan integritas data, OUTER JOIN dapat digunakan.
  • Menganalisis data yang hilang: Ketika kita ingin menganalisis data yang hilang dalam tabel, OUTER JOIN sangat berguna. Dalam hal ini, kita dapat menggunakan OUTER JOIN untuk menampilkan semua data dari tabel yang relevan, termasuk data yang hilang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Boolean - Data Types SQL

 Penjelasan Tipe data boolean pada database adalah tipe data yang memungkinkan penyimpanan nilai kebenaran (true atau false) dalam sebuah tabel database. Penyimpanan nilai boolean dalam sebuah tabel database biasanya dilakukan untuk menyimpan informasi kebenaran dari sebuah kondisi atau status pada suatu data. Misalnya, pada tabel pengguna, kita bisa menambahkan kolom "status" dengan tipe data tinyint untuk menyimpan status aktif/non-aktif pengguna. Jika pengguna aktif, maka nilai statusnya adalah 1 (true), sedangkan jika non-aktif, maka nilai statusnya adalah 0 (false). Dalam bahasa SQL, nilai boolean sering digunakan untuk melakukan pengambilan data berdasarkan kondisi yang diberikan (query). Misalnya, kita bisa menuliskan query untuk menampilkan semua pengguna yang statusnya aktif, yaitu dengan menggunakan perintah SELECT * FROM pengguna WHERE status = 1. Contoh Penggunaan  Berikut adalah contoh penggunaan tipe data BOOLEAN pada SQL: CREATE TABLE students (   student_i...

Istilah - istilah dalam manage local disk di Linux

 Istilah - istilah dalam manage local disk Linux Halo temen-temen semua pada blog kali ini saya akan membahas mengenai istilah - istilah dalam manage local disk Linux. Nah disini ada 10 pembahasan dan perbedaan  istilah - istilah dalam manage local disk. Berikut penjelasannya : 1. LUN (Logical Unit Number) LUN adalah singkatan dari kata Logical Unit Number. Istilah Logical Unit Number apabila disingkat yaitu menjadi LUN. LUN sendiri adalah Nomor unit logis (LUN) adalah pengidentifikasi unik yang menunjuk perangkat hard disk individu atau perangkat yang dikelompokkan untuk alamat oleh protokol yang terkait dengan SCSI, iSCSI, Fibre Channel (FC) atau antarmuka serupa. LUN merupakan pusat pengelolaan array penyimpanan blok yang dibagikan melalui storage area network (SAN). LUN digunakan untuk mengidentifikasi subset data dalam disk sehingga perangkat komputasi yang menggunakannya dapat menjalankan operasi. Jenis-jenis LUN : Mirror LUN: LUN toleran-kesalahan dengan salinan identik...

DCL (Data Control Languange)

 DCL (Data Control Languange) Pengertian DCL Data Control Language (DCL) adalah salah satu dari kelompok perintah SQL yang digunakan untuk melakukan kontrol terhadap privilege atau hak akses khusus untuk berinteraksi dengan database. Hak akses khusus ini diperlukan sebagai prasyarat bagi setiap user database untuk melakukan berbagai aksi di database, seperti: membuat object, menghapus object, mengubah object, menampilkan hasil query, dan seterusnya. Sederhananya, setiap pengguna database hanya dapat melakukan aksi-aksi yang sudah diberikan oleh user dengan kontrol tertinggi di dalam database tersebut. Misalnya, pengguna A hanya diberikan akses untuk membuat dan menampilkan sesuatu di database. Maka, pengguna tersebut hanya dapat melakukan perintah tersebut saja, tidak bisa melakukan ubah data, hapus data, dan seterusnya. Hal ini menjadi penting untuk diketahui karena di dalam dunia kerja dengan banyak pengguna database, manajemen pembagian hak akses seperti ini sangat krusial dan b...