Langsung ke konten utama

Ansible from Zero to Hero

ANSIBLE FROM ZERO TO HERO


  • Install Telnet pada 2 server

Pertama kita chek kedua server apakah sudah aktif atau belum dengan menggunakan perintah seperti di bawah ini:

jika sudah pingpong buat folder baru di /etc/ansible namanya playbooks (mkdir /etc/ansible/playbooks) lalu buat file baru .yaml (nano install_package.yaml) isi file .yaml itu dengan command di bawah ini :


Save dan jalankan command ansible-playbook -i /etc/ansible/hosts --extra-vars "package_name=telnet" install_package.yaml

Jika tampilan nya seperti gambar di atas berarti kita telah berhasil meng-install telnet pada 2 server.

  • Memeriksa filesystem usage pada target hosts 
Pertama kita membuat file command shell dengan command "nano command_shell.yaml" lalu isi file tersebut dengan command seperti dibawah :

 

Lalu masukan perintah seperti dibawah untuk melihat hasil output. Untuk mendapatkan laporan tentang penggunaan disk space sistem atau filesystem usage, gunakan perintah df. Laporan yang diberikan hadir dalam bentuk persentase dan satuan KB. Seperti pada command dibawah terdapat command "df -Th".

  • Membuat user pada target hosts

Pertama kita buat file dengan perintah nano create_user.yml lalu isi dengan command seperti gambar dibawah: 
*nama user dan password sesuaikan

Save dan jalankan command ansible-palybook -i /etc/ansible/hosts create_user.yaml

Lalu cek apakah user kita sudah terbuat atau belum dengan menggunakan command cat /etc/passwd. Pada gambar di bawah kita sudah berhasil membuat user pada target hosts.

  • Menjalankan telnet ke server tujuan ke port 22
Pertama kita harus membuat file telnet.yaml lalu masukan command seperti dibawah dengan 
hosts: localhost dan port: 22.


Save dan jalankan command ansible-playbook -i /etc/ansible/hosts telnet.yaml untuk melihat hasil output.

Pada tampilan di bawah ini berarti kita sudah berhasil menjalankan telnet ke server tujuan ke port 22.

  • Perbedaan Awx dan Ansible Tower

AWX adalah singkatan dari “Ansible Web eXecutable”, merupakan proyek free and open-source yang memungkinkan kita untuk mengelola dan mengontrol proyek Ansible dengan mudah. AWX menyediakan user interface berbasis web, juga REST API yang memungkinkan kita untuk mengelola atau menyinkronkan inventaris dengan sumber cloud lainnya, mengontrol akses, dan mengintegrasikan dengan LDAP. Sedangkan Ansible Tower merupakan sebuah provisioning tool yang dapat membantu seorang devops atau sistem administrator untuk melakukan otomasi pada server. Ansible dapat membantu melakukan instalasi, deployment, bahkan mengupdate server.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perintah - Perintah Dasar Linux

 Perintah Sistem Operasi Linux

Sejarah Linux

  SEJARAH LINUX Apa itu Linux dan apa bedanya dengan sistem operasi lain? Linux adalah sistem operasi atau Operating System (OS), sama seperti Windows OS, MacOS, iOS, Android, dan sebagainya. Seperti sistem operasi umumnya, fungsi Linux adalah sebagai wadah untuk menjembatani komunikasi atau perintah pengguna pada hubungan software dan hardware dalam sebuah perangkat. Dengan fungsi seperti itu, Linux akan menerima dan menerjemahkan perintah pengguna di software, lalu dikirim ke hardware untuk menghasilkan sebuah output tindakan. Bila secara definisi dan fungsi sama, lalu apa perbedaan Linux dan sistem operasi lain? Perbedaan utama terletak di akses terhadap kode sumber pemrograman (source code). Source code di Linux tidak dikunci alias bebas diakses oleh siapapun.   Sejarah Linux Sekelompok developer telah membentuk suatu group yang diberinama GNU sebagai wadah untuk membuat sistem dan aplikasi yang bebas digunakan dan open   source, semua komponen telah selesai dibuat da...