Langsung ke konten utama

Restful Api


Penjelasan

REST (Representational State Transfer) adalah arsitektur web yang berorientasi pada sumber daya (resource-oriented) dan populer digunakan dalam pembuatan API (Application Programming Interface) karena sifatnya yang mudah dipahami dan dapat diimplementasikan di berbagai bahasa pemrograman.

Jadi RESTful API (Application Programming Interface) adalah sebuah protokol yang digunakan untuk mengakses dan memanipulasi data pada sebuah aplikasi atau sistem secara remote melalui HTTP (Hypertext Transfer Protocol) dengan menggunakan representasi representasi stateless (tanpa penyimpanan status pada server) dan representasi sumber daya (resource).

RESTful API berbasis pada konsep REST, dimana REST sendiri adalah singkatan dari Representational State Transfer. REST menggunakan HTTP sebagai protokol komunikasi antara client dan server. Client mengirimkan permintaan HTTP ke server, kemudian server merespons dengan mengirimkan data dalam format tertentu seperti JSON atau XML.

Setiap request pada RESTful API harus memiliki identifikasi unik (URI atau URL), dan hanya boleh menggunakan metode HTTP yang telah ditentukan, yaitu GET, POST, PUT, DELETE. Metode GET digunakan untuk membaca data, POST untuk menambahkan data, PUT untuk memperbarui data, dan DELETE untuk menghapus data.

RESTful API menggunakan representasi sumber daya untuk merepresentasikan data yang disimpan pada server. Setiap sumber daya (resource) pada RESTful API memiliki URI atau URL yang unik. Setiap sumber daya juga memiliki satu atau beberapa representasi, yang dapat berupa format XML atau JSON.

Salah satu keuntungan dari RESTful API adalah kemampuannya untuk berjalan pada berbagai platform dan bahasa pemrograman, karena protokol HTTP yang digunakan telah menjadi standar de facto dalam komunikasi antara server dan client.

Pada dasarnya, RESTful API memiliki empat karakteristik utama yang dinamakan sebagai "constraints" atau "kendala", yaitu:

  • Client-server: RESTful API harus memisahkan antara client (pemanggil API) dan server (pemberi layanan API).
  • Stateless: RESTful API harus tidak menyimpan status aplikasi pada server, setiap request dari client harus mengandung semua informasi yang dibutuhkan untuk memproses permintaan tersebut.
  • Cacheable: RESTful API harus dapat di-cache, sehingga setiap response dari server dapat disimpan pada cache dan digunakan kembali jika request yang sama diterima di kemudian hari.
  • Uniform interface: RESTful API harus menggunakan antarmuka yang seragam dan terstandarisasi, termasuk dalam hal format representasi data dan metode HTTP yang digunakan.

Dengan karakteristik ini, RESTful API dapat memberikan fleksibilitas dan interoperabilitas yang tinggi dalam mengintegrasikan berbagai sistem atau aplikasi secara efisien dan efektif.

Fungsi Dan Cara Penggunaan

Fungsi utama dari RESTful API adalah untuk memungkinkan client atau aplikasi untuk mengakses dan memanipulasi data atau informasi pada server secara remote melalui protokol HTTP dan representasi sumber daya. Dengan demikian, RESTful API sangat penting dalam membangun aplikasi atau sistem yang memerlukan akses dan manipulasi data melalui jaringan atau internet.

Untuk menggunakan RESTful API, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

  • Membuat resource dan menentukan URI atau URL yang unik untuk resource tersebut. Resource dapat berupa data atau informasi apapun yang disimpan pada server.
  • Menentukan metode HTTP yang akan digunakan untuk melakukan operasi CRUD (Create, Read, Update, Delete) pada resource tersebut. Metode HTTP yang umum digunakan dalam RESTful API adalah GET, POST, PUT, dan DELETE.
  • Menentukan format representasi data yang akan digunakan dalam RESTful API. Format yang umum digunakan adalah JSON atau XML.
  • Mengimplementasikan RESTful API pada server menggunakan bahasa pemrograman atau platform yang sesuai.
  • Mengimplementasikan client atau aplikasi yang akan menggunakan RESTful API pada platform atau bahasa pemrograman yang sesuai.
  • Melakukan request dari client atau aplikasi ke server menggunakan URI atau URL yang telah ditentukan dan metode HTTP yang sesuai.
  • Mengolah data atau informasi yang dikirimkan atau diterima oleh server menggunakan format representasi data yang telah ditentukan.

Dalam menggunakan RESTful API, perlu diperhatikan juga beberapa hal seperti keamanan dan autentikasi, pengelolaan error dan respons yang diberikan oleh server, serta penggunaan cache untuk meningkatkan kinerja aplikasi atau sistem.

Secara umum, penggunaan RESTful API sangat penting dalam membangun aplikasi atau sistem modern yang memerlukan akses dan manipulasi data secara remote melalui internet atau jaringan. Dengan menggunakan RESTful API, aplikasi atau sistem dapat berjalan lebih efisien dan efektif, serta dapat berinteraksi dengan berbagai aplikasi atau sistem lainnya secara mudah dan fleksibel.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Boolean - Data Types SQL

 Penjelasan Tipe data boolean pada database adalah tipe data yang memungkinkan penyimpanan nilai kebenaran (true atau false) dalam sebuah tabel database. Penyimpanan nilai boolean dalam sebuah tabel database biasanya dilakukan untuk menyimpan informasi kebenaran dari sebuah kondisi atau status pada suatu data. Misalnya, pada tabel pengguna, kita bisa menambahkan kolom "status" dengan tipe data tinyint untuk menyimpan status aktif/non-aktif pengguna. Jika pengguna aktif, maka nilai statusnya adalah 1 (true), sedangkan jika non-aktif, maka nilai statusnya adalah 0 (false). Dalam bahasa SQL, nilai boolean sering digunakan untuk melakukan pengambilan data berdasarkan kondisi yang diberikan (query). Misalnya, kita bisa menuliskan query untuk menampilkan semua pengguna yang statusnya aktif, yaitu dengan menggunakan perintah SELECT * FROM pengguna WHERE status = 1. Contoh Penggunaan  Berikut adalah contoh penggunaan tipe data BOOLEAN pada SQL: CREATE TABLE students (   student_i...

Istilah - istilah dalam manage local disk di Linux

 Istilah - istilah dalam manage local disk Linux Halo temen-temen semua pada blog kali ini saya akan membahas mengenai istilah - istilah dalam manage local disk Linux. Nah disini ada 10 pembahasan dan perbedaan  istilah - istilah dalam manage local disk. Berikut penjelasannya : 1. LUN (Logical Unit Number) LUN adalah singkatan dari kata Logical Unit Number. Istilah Logical Unit Number apabila disingkat yaitu menjadi LUN. LUN sendiri adalah Nomor unit logis (LUN) adalah pengidentifikasi unik yang menunjuk perangkat hard disk individu atau perangkat yang dikelompokkan untuk alamat oleh protokol yang terkait dengan SCSI, iSCSI, Fibre Channel (FC) atau antarmuka serupa. LUN merupakan pusat pengelolaan array penyimpanan blok yang dibagikan melalui storage area network (SAN). LUN digunakan untuk mengidentifikasi subset data dalam disk sehingga perangkat komputasi yang menggunakannya dapat menjalankan operasi. Jenis-jenis LUN : Mirror LUN: LUN toleran-kesalahan dengan salinan identik...

Date and Time - Data Types SQL

Penjelasan dan Contoh Penggunaan Tipe data numerik DATE dan TIME pada SQL digunakan untuk menyimpan tanggal dan waktu dalam bentuk numerik. Tipe data DATE digunakan untuk menyimpan tanggal dengan format 'YYYY-MM-DD', sedangkan tipe data TIME digunakan untuk menyimpan waktu dengan format 'HH:MM:SS'. Selain itu, terdapat pula tipe data DATETIME dan TIMESTAMP yang dapat menyimpan informasi tanggal dan waktu dalam satu kolom. Date dan Time Berikut adalah contoh penggunaan tipe data DATE dan TIME pada SQL: CREATE TABLE orders (   order_id INT PRIMARY KEY,   customer_id INT,   order_date DATE,   order_time TIME ); Pada contoh di atas, tipe data DATE digunakan untuk menyimpan tanggal pemesanan, sedangkan tipe data TIME digunakan untuk menyimpan waktu pemesanan. Hal ini memungkinkan untuk melakukan operasi pengurangan waktu atau penambahan waktu pada data pemesanan. DATETIME Tipe data  DATETIME pada SQL digunakan untuk menyimpan informasi tanggal dan waktu dalam satu ko...